Otak merupakan pusat sistem syaraf yang mengatur
dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh
homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan
tubuh dan suhu tubuh. Otak memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri
atas 100 juta sel saraf atau neuron.
Otak terbagi dalam 3 bagian yaitu otak depan, otak
tengah dan otak belakang. Otak depan terdiri dari otak besar dan
deiensefalon. Otak depan merupakan pusat syaraf utama karena memiliki
fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh,
khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan. Otak bagian tengah mempunyai struktur
sedangkan otak bagian belakang memiliki otak kecil yang berfungsi
mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan
otot yang terjadi secara sadar.
Karena
pentingnya fungsi otak, maka organ ini harus dijaga agar tetap
berfungsi secara normal. Penyakit-penyakit yang bisa terjadi pada otak
diantaranya radang otak, kanker otak, tersumbatnya pembuluh darah di
otak, kepikunan bahkan mati otak. Penyakit-penyakit tersebut sangat
beresiko apabila tidak segera ditangani, bahkan bisa menyebabkan
kematian. Asupan yang baik sebagai nutrisi otak yaitu ikan. Ilmuwan dari
Center for Neurosciene di University of Alberta, Kanada, menjelaskan
bahwa pada ikan laut terdapat asam lemak tak jenuh ganda omega-3 seperti
salmon, forel, dan haring. Salah satu komponen omega-3 adalah
docosahexaenoic acid (DHA). Selain menjaga asupan yang sehat, fungsi
otak dipengaruhi kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan sehari-hari.
Hal-hal
kecil yang biasa dilakukan sehari-hari sebenarnya apabila dilakukan
terus menerus dan dalam jangka waktu lama dapat mempengaruhi fungsi
otak, diantaranya yaitu :
Tidak mau sarapan
Sarapan
pagi terkadang dianggap suatu hal yang yang biasa saja dan sering
ditinggalkan. Terlebih karena diburu waktu untuk melakukan aktifitas
berikutnya. Kebiasaan ini sebenarnya akan menggangu fungsi otak yaitu
akan menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Akibat kurangnya kadar
gula dalam darah akan mengakibatkan kurangnya masukan nutrisi pada otak
yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Kemunduran otak yang
dibiarkan terus akan, perlahan tapi pasti akan menurunkan bagian-bagian
otak tidak berfungsi.
Kebanyakan makan
Suatu
asupan yang berlebihan akan berpengaruh berpengaruh negatif pada tubuh.
Nafsu makan yang tinggi akan mengeraskan pembuluh otak yang menyebabkan
menurunnya kekuatan mental dan fungsi otak yang menurun.
Merokok
Sesuai
dengan iklannya, merokok memang tidak baik untuk kesehatan. Begitu juga
hubungannya dengan otak sebagai salah satu bagian dari organ tubuh.
Merokok dapat menyebabkan otak menyusut dan akhirnya kehilangan
fungsi-fungsinya. Untuk jangka panjang, otak yang sedikit-sedikit
kehilangan fungsinya, penderita akan terkena penyakit Alzheimer di masa
tua nanti.
Terlalu banyak mengkonsumsi gula
Gula
atau sukrosa yang terlalu banyak pada tubuh selain mengakibatkan
penyakit diabetes, juga berpengaruh pad afungsi otak. Hal ini
dikarenakan terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan
protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak
terganggu.
Polusi udara
Polusi
udara yang kotor selain berpengaruh terhadap saluran pernafasan, juga
pada otak. Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara.
Apabila terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat
kerja otak tidak efisien.
Kurang tidur
Aktivitas
yang banyak, stress kadang mengakibatkan berkurangnya waktu untuk
tidur. Tidur merupakan waktu pengistirahatan seluruh organ-organ tubuh
termasuk otak setelah terus berfungsi. Selain fisik yang kecapaian,
tidur kurang pun akan akan menyebabkan otak kelelahan dan seiring waktu
berjalan mengakibatkan mati otak. Lama tidur yang baik untuk kesehatan
yaitu 6-8 jam untuk orang dewasa.
Menutup kepala ketika sedang tidur
Banyak
yang melakukan hal ini ketika tidurnya, awalnya bisa terjadi mungkin
karena semasa kecil merasa takut ketika tidur sendiri sehingga menutup
muka ketika tidur. Kebiasaan ini merupakan kebiasaan buruk yang sangat
berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur
terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Apabila hal ini terus dilakukan
maka lama kelamaan otak menjadi rusak.
Berpikir terlalu keras ketika sedang sakit
Ketika
tubuh merasa tidak fit, sebaiknya beristirahat. Hal ini dilakukan untuk
mengembalikan fungsi-fungsi metabolism tubuh yang merasa kecapaian.
Apabila ketika sakita tetap bekerja keras atau belajar ketika kondisi
tubuh sedang tidak fit, akan memperparah ketidakefektifan otak.
Kurangnya stimulasi otak dan jarang bicara
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Jarang bicara pun membawa hal negatif padaotak karena membiarkan otak kurang stimulasi untuk berpikir.